Kebijakan proteksionis Indonesia untuk menarik investasi dianggap keliru oleh para ekonom. Meskipun bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, kebijakan tersebut justru dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia termasuk pembatasan impor, tarif tinggi, dan regulasi yang ketat bagi investor asing. Hal ini dianggap sebagai langkah yang kurang efektif karena dapat mengurangi daya saing Indonesia di pasar global dan menimbulkan ketidakpastian bagi investor.
Menurut para ekonom, proteksionisme hanya akan membuat Indonesia terisolasi dari pasar global dan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Mereka menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan reformasi struktural dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri agar dapat bersaing secara global.
Para ekonom juga menekankan pentingnya membuka diri terhadap investasi asing untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Dengan menjalin kerja sama dengan investor asing, Indonesia dapat memperoleh teknologi dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan industri dalam negeri.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian hukum bagi investor. Dengan demikian, investor akan merasa lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
Secara keseluruhan, kebijakan proteksionis Indonesia untuk menarik investasi dinilai keliru oleh para ekonom. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penting bagi pemerintah untuk membuka diri terhadap investasi asing dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor asing dan mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.