Penambangan nikel harus menjadi proses berkarbon rendah, kata CEO
CEO sebuah perusahaan pertambangan nikel terkemuka menegaskan bahwa penambangan logam ini harus menjadi proses yang ramah lingkungan dan berkarbon rendah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi jejak karbon dari industri penambangan.
Menurut CEO tersebut, penambangan nikel biasanya melibatkan penggunaan energi yang besar dan emisi gas rumah kaca yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan tersebut berkomitmen untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan seperti solar dan angin. Selain itu, perusahaan juga berusaha untuk meningkatkan efisiensi proses penambangan sehingga dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Selain itu, CEO juga menekankan pentingnya penerapan praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Hal ini termasuk memastikan bahwa limbah dari penambangan tidak mencemari lingkungan dan mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku. Perusahaan juga berupaya untuk melakukan rehabilitasi lahan yang telah ditambang agar dapat kembali berfungsi sebagai ekosistem alami.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, CEO berharap bahwa industri penambangan nikel dapat menjadi contoh bagi industri lain dalam hal keberlanjutan lingkungan dan pengurangan emisi karbon. Selain itu, CEO juga berharap bahwa dengan adanya tekanan dari pemerintah dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, industri penambangan nikel akan semakin bergerak menuju proses berkarbon rendah dan berkelanjutan.