Indonesia memiliki potensi besar untuk mendapatkan manfaat dari strategi ‘China + 1’, kata Ketua KADIN.
Dalam upaya untuk meningkatkan investasi dan kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain selain China, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menyarankan Indonesia untuk memanfaatkan strategi ‘China + 1’.
Strategi ini bertujuan untuk diversifikasi hubungan perdagangan dan investasi dengan tidak hanya bergantung pada China sebagai mitra utama. Dengan adanya ketegangan politik dan ekonomi antara China dan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas kerjasama dengan negara-negara lain.
Ketua KADIN menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik investasi dari negara-negara lain dan meningkatkan kerjasama ekonomi di berbagai sektor. Dengan berbagai sumber daya alam dan pasar yang besar, Indonesia dapat menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor asing.
Selain itu, dengan adanya kerja sama regional seperti ASEAN dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Indonesia dapat memperluas jangkauan perdagangan dan investasi dengan negara-negara Asia Pasifik.
Dengan memanfaatkan strategi ‘China + 1’, Indonesia dapat mengurangi risiko ketergantungan pada China dan meningkatkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain. Hal ini akan membantu mengurangi ketimpangan perdagangan dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di pasar global.
Sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan pasar yang besar, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor asing. Dengan memanfaatkan strategi ‘China + 1’, Indonesia dapat memperluas kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain dan memperkuat posisinya di pasar global.
