Angkatan Laut Sri Lanka menyelamatkan 102 pengungsi Rohingya yang ditemukan terdampar di atas sebuah kapal nelayan di lepas pantai negara tersebut. Para pengungsi tersebut ditemukan oleh kapal patroli Angkatan Laut Sri Lanka setelah mereka terdampar di perairan lepas pantai.
Para pengungsi Rohingya tersebut diketahui telah berlayar selama beberapa hari tanpa makanan dan air minum yang cukup. Mereka diselamatkan dan dibawa ke pelabuhan terdekat untuk menerima perawatan medis dan bantuan kemanusiaan.
Kapal nelayan yang mereka tumpangi diyakini telah mengalami masalah mesin sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka. Para pengungsi Rohingya tersebut mengaku berasal dari Myanmar dan telah melarikan diri dari konflik di negara mereka.
Pemerintah Sri Lanka telah bekerja sama dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pengungsi Rohingya tersebut. Mereka dijadwalkan untuk dipindahkan ke sebuah tempat penampungan sementara sambil menunggu proses penyelesaian status mereka.
Kasus ini menyoroti masalah pengungsi Rohingya yang terus berlanjut di wilayah Asia Tenggara. Konflik antara etnis Rohingya dan pemerintah Myanmar telah menyebabkan ribuan orang melarikan diri ke negara-negara tetangga untuk mencari perlindungan dan keamanan.
Angkatan Laut Sri Lanka patut diapresiasi atas tindakan penyelamatan mereka terhadap para pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan negara tersebut. Semoga kasus ini dapat memicu kesadaran internasional tentang pentingnya memberikan perlindungan kepada para pengungsi yang mengalami konflik di negara asal mereka.