Di Indonesia, deforestasi semakin memperparah bencana akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Deforestasi yang terjadi di Indonesia tidak hanya mengancam keberlangsungan lingkungan hidup, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan di Indonesia terus menurun setiap tahunnya. Deforestasi yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti illegal logging, konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan, serta pembukaan jalan dan infrastruktur lainnya.
Dampak dari deforestasi ini sangat terasa, khususnya dalam hal intensitas bencana alam yang terjadi di Indonesia. Perubahan iklim yang semakin ekstrem juga memperparah kondisi ini. Tanpa hutan yang berfungsi sebagai penyerap air dan penahan tanah, risiko banjir dan tanah longsor semakin tinggi.
Bukan hanya itu, deforestasi juga meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan. Hutan yang telah gundul akibat deforestasi lebih rentan terbakar, terutama saat musim kemarau tiba. Kebakaran hutan tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan masyarakat yang terpapar asap dan kabut asap.
Untuk itu, langkah-langkah perlindungan hutan harus segera diambil untuk mengurangi risiko bencana akibat deforestasi. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan illegal logging dan pembukaan lahan hutan. Selain itu, masyarakat juga perlu ikut berperan dalam menjaga kelestarian hutan dengan tidak membakar lahan dan mengurangi penggunaan kayu illegal.
Dengan langkah-langkah perlindungan hutan yang tepat, diharapkan bencana akibat deforestasi dan perubahan iklim di Indonesia dapat diminimalkan. Hutan adalah aset berharga bagi kehidupan kita, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.