Alibaba’s Lazada memangkas staf di seluruh Asia Tenggara dalam pemutusan hubungan kerja baru
Lazada, perusahaan e-commerce yang menjadi bagian dari Alibaba, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran di seluruh Asia Tenggara. Langkah ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi di tengah pandemi COVID-19.
Laporan mengungkapkan bahwa sekitar 130 karyawan di Lazada Group telah diberhentikan, dengan mayoritas pemutusan hubungan kerja terjadi di markas besar di Singapura. Namun, pemutusan hubungan kerja juga terjadi di negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Keputusan ini datang setelah Lazada meluncurkan serangkaian pemutusan hubungan kerja pada tahun 2020, yang mengakibatkan sekitar 10% karyawan kehilangan pekerjaan mereka. Lazada, seperti banyak perusahaan lainnya, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja karena dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi.
Meskipun demikian, Lazada tetap berkomitmen untuk membantu karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja. Perusahaan ini menawarkan paket kompensasi yang adil, termasuk tunjangan pemutusan hubungan kerja dan bantuan mencari pekerjaan.
Pemutusan hubungan kerja ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh Alibaba untuk mengoptimalkan operasional dan fokus pada sektor bisnis yang lebih menguntungkan. Alibaba berharap bahwa dengan melakukan restrukturisasi, Lazada dapat menjadi lebih efisien dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang terjadi akibat pandemi.
Industri e-commerce di Asia Tenggara telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap bisnis secara keseluruhan. Perusahaan e-commerce diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan tren konsumen dan meningkatkan efisiensi operasional mereka untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Meskipun pemutusan hubungan kerja ini tentu merupakan berita yang mengecewakan bagi karyawan yang terkena dampak, Lazada dan Alibaba tetap berkomitmen untuk membangun strategi bisnis yang kuat di masa depan. Dengan restrukturisasi ini, diharapkan Lazada dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemain utama di pasar e-commerce di Asia Tenggara.
Pandemi COVID-19 telah menjadi ujian bagi banyak perusahaan di seluruh dunia, dan Alibaba tidak terkecuali. Namun, dengan melakukan pemutusan hubungan kerja ini, Alibaba berusaha untuk menghadapi tantangan dengan langkah-langkah yang strategis dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan.