Di Bali, gadis-gadis muda menari dalam sebuah festival Hindu tradisional yang terancam oleh perubahan zaman. Festival ini dikenal sebagai “Joged Bumbung” yang merupakan bagian dari upacara adat dalam kepercayaan Hindu di Bali.
Joged Bumbung adalah salah satu festival yang paling dinantikan oleh masyarakat Bali, terutama oleh para remaja perempuan yang akan menari dengan penuh semangat dan keindahan. Mereka mengenakan pakaian tradisional Bali yang indah dan menari dengan gerakan yang lembut dan anggun.
Namun, festival ini mulai terancam oleh perubahan zaman dan pengaruh dari luar. Banyak remaja perempuan yang lebih tertarik pada budaya populer dan modern daripada budaya tradisional mereka sendiri. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu di media sosial daripada berpartisipasi dalam festival-festival adat.
Selain itu, eksploitasi budaya juga menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan festival ini. Banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk melihat penampilan para gadis muda dalam festival ini tanpa memahami makna sebenarnya dari upacara adat tersebut. Mereka sering mengambil foto dan video tanpa izin dan mengunggahnya ke media sosial tanpa memperhatikan nilai-nilai budaya yang ada.
Untuk itu, penting bagi masyarakat Bali untuk terus melestarikan budaya dan tradisi mereka, termasuk festival Joged Bumbung ini. Para pemuda dan pemudi perlu diberdayakan untuk tetap mencintai dan menjaga warisan budaya nenek moyang mereka. Mereka juga perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan tujuan dari festival-festival adat agar mereka dapat menghargai dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Dengan usaha bersama dan kepedulian dari semua pihak, festival-festival adat seperti Joged Bumbung di Bali dapat terus bertahan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Bali. Semoga keindahan dan kearifan dari festival ini dapat terus diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya.