Ketum Perbasi: Pelatih “private” harus berkomunikasi dengan pelatih klub
Dalam dunia olahraga, peran pelatih sangatlah penting dalam membentuk dan mengembangkan kemampuan atlet. Namun, belakangan ini muncul tren baru di Indonesia yaitu pelatih “private” yang bekerja secara mandiri untuk melatih atlet secara personal. Meskipun pelatih “private” ini dapat memberikan pengarahan dan pembinaan yang baik, namun Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih, menegaskan bahwa para pelatih “private” harus tetap berkomunikasi dengan pelatih klub tempat atlet tersebut bermain.
Menurut Danny Kosasih, komunikasi antara pelatih “private” dengan pelatih klub sangatlah penting untuk memastikan bahwa program latihan yang diberikan kepada atlet tidak bertentangan. Hal ini juga dapat membantu pelatih klub untuk mengetahui perkembangan atlet secara lebih baik dan memberikan arahan yang sesuai dengan kebutuhan atlet. Selain itu, dengan adanya komunikasi yang baik antara pelatih “private” dan pelatih klub, atlet juga dapat menghindari overtraining yang dapat berdampak negatif pada performa mereka.
Danny Kosasih juga menambahkan bahwa para pelatih “private” harus memiliki izin resmi dari Perbasi dan memiliki keahlian yang memadai dalam melatih atlet. Mereka juga harus mematuhi aturan yang berlaku dan tidak boleh bertindak semaunya tanpa koordinasi dengan pelatih klub. Dengan demikian, hubungan antara pelatih “private” dengan pelatih klub dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perkembangan atlet.
Oleh karena itu, bagi para pelatih “private” di Indonesia, penting untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pelatih klub tempat atlet bermain. Dengan demikian, program latihan yang diberikan kepada atlet dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, dengan adanya kerjasama yang baik antara pelatih “private” dan pelatih klub, diharapkan dapat menciptakan atlet yang berkualitas dan dapat bersaing di tingkat internasional.