Generative AI dan pemilihan menjadi fokus utama bagi para peretas pada tahun 2024, demikian peringatan dalam laporan terbaru.
Menurut laporan yang baru dirilis, generative AI, yaitu teknologi yang dapat menghasilkan data atau konten baru secara otomatis, telah menjadi alat yang sangat digunakan oleh para peretas untuk mempengaruhi hasil pemilihan. Dengan menggunakan generative AI, para peretas dapat dengan mudah membuat berita palsu, video manipulasi, dan konten palsu lainnya yang dapat memengaruhi opini publik dan mengubah hasil pemilihan.
Selain generative AI, pemilihan juga menjadi target utama bagi para peretas. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pemilihan di berbagai negara telah disusupi oleh para peretas dengan berbagai cara, mulai dari serangan keamanan cyber hingga manipulasi sosial media. Hal ini menjadi ancaman serius bagi demokrasi dan integritas pemilihan di seluruh dunia.
Untuk mengatasi ancaman ini, para ahli keamanan cyber menyarankan agar pemerintah dan lembaga terkait meningkatkan sistem keamanan mereka dan memperketat regulasi terkait penggunaan teknologi generative AI. Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap informasi yang mereka konsumsi dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan para pemimpin dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mengatasi ancaman peretasan dalam pemilihan dan menjaga integritas demokrasi. Hanya dengan kerja sama yang kuat dan kesadaran yang tinggi, kita dapat melindungi pemilihan dan mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.