Badan-badan PBB khawatir tentang 70 orang hilang atau tewas akibat tenggelamnya perahu pengungsi Rohingya di Indonesia
Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengungkapkan keprihatinan mereka atas insiden tenggelamnya sebuah perahu yang membawa para pengungsi Rohingya di perairan Indonesia. Menurut laporan yang diterima, sekitar 70 orang diperkirakan hilang atau tewas akibat kejadian tersebut.
Perahu tersebut dilaporkan tenggelam di lepas pantai Aceh Utara pada hari Kamis (18/11) dengan membawa sekitar 94 pengungsi Rohingya. Hingga saat ini, hanya 25 orang yang berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dan pihak berwenang.
UNHCR dan IOM menyatakan bahwa insiden ini merupakan contoh lain dari bahaya yang dihadapi oleh para pengungsi Rohingya yang mencoba melarikan diri dari konflik di Myanmar. Mereka sering kali terpaksa menggunakan perahu yang tidak layak untuk menghindari perbatasan dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Kedua lembaga PBB tersebut juga menekankan pentingnya upaya bersama untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan. Mereka meminta pemerintah Indonesia dan negara-negara lain di kawasan untuk meningkatkan upaya penyelamatan dan perlindungan bagi para pengungsi Rohingya yang rentan.
UNHCR dan IOM juga menyoroti pentingnya menangani akar penyebab konflik di Myanmar yang menyebabkan ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga. Mereka menegaskan bahwa solusi jangka panjang harus mencakup perdamaian dan keadilan bagi semua warga Myanmar, termasuk etnis Rohingya.
Dengan masih banyaknya orang yang hilang atau tewas akibat insiden ini, UNHCR dan IOM terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada para korban yang selamat. Mereka juga meminta bantuan dari masyarakat internasional untuk mendukung upaya penyelamatan dan perlindungan bagi para pengungsi Rohingya di seluruh dunia.