Para pemimpin Asia Tenggara bertemu di Laos dalam sebuah pertemuan puncak yang ditetapkan untuk menangani krisis di Myanmar dan laut yang diperebutkan. Pertemuan ini diadakan sebagai upaya bersama untuk mencari solusi atas berbagai masalah yang sedang dihadapi di wilayah Asia Tenggara.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah krisis di Myanmar. Sejak kudeta militer yang terjadi di negara tersebut, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia semakin meningkat. Para pemimpin dari negara-negara tetangga Myanmar merasa perlu untuk bekerja sama dalam menangani krisis ini dan mencari jalan keluar yang terbaik.
Selain itu, isu lain yang dibahas adalah konflik di Laut Cina Selatan. Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki klaim yang saling tumpang tindih atas wilayah perairan di Laut Cina Selatan. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi platform untuk berdialog dan mencari solusi damai atas konflik tersebut.
Pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi para pemimpin untuk memperkuat kerjasama regional dan membangun hubungan yang lebih baik di antara negara-negara Asia Tenggara. Dengan bekerja sama, diharapkan mereka dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di wilayah ini dan menciptakan perdamaian serta stabilitas yang lebih baik.
Sebagai negara tuan rumah, Laos berperan penting dalam memfasilitasi pertemuan ini dan memastikan bahwa semua pihak dapat berpartisipasi dengan baik. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan hasil yang positif dan membawa manfaat bagi seluruh wilayah Asia Tenggara.